Sangat disayangkan bila paving block yang bagus tidak dipasang dengan benar. Berikut beberapa langkah pemasangan paving block yang benar.
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan. Dan dilakukan cut and fill bila diperlukan.
Lapisan subbase harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk kestabilan paving kita.
Setelah perkerasan area dasar atau landasan, abu batu sebagai alas paving block segera digelar di atas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.
Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point) di atas lapisan abu batu sebagai alas. Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja di atas paving block yang sudah terpasang sedikit demi sedikit.
Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pemasangan paving dan segera dilanjutkan dengan pemadatan paving. Digunakan abu batu untuk menutupi celah antara paving block.
Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran :
- putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu alas
- pemadatan putaran kedua disertai dengan menyapu abu batu pengisi celah/naat block, dan masing- masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.
Catatan tambahan :
Kanstin/kanstein atau penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving block dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.
Sumber : Paving Block Indonesia – RANI BLOCK